HUSTLE PRESS U18 COOL – SHIDA MANAKA “KEPRIBADIAN YANG MENDOBRAK KONSEP UMUM TENTANG SIFAT COOL”


Pemilik tekad yang kuat…?
Ataukah hanya seseorang yang keras kepala!?

– Di tengah pemotretan, ketika kau melihat fotomu sendiri di monitor laptop fotografer, kau berkali-kali mengatakan “tidak cantik~”, pemandangan itu cukup mengejutkan, apa kau bersikap keras pada dirimu sendiri?
Aku tidak bersikap keras. Aku tidak berpikir fotoku itu cantik ketika orang-orang di sekelilingku mengatakan “cantik”, mungkin begitulah yang terlihat olehku. Biasanya, cukup sering ada perbedaan antara “cantik” menurut sekelilingku dengan “cantik” menurutku.
– Itu berarti kau tidak bisa memahami sekalipun saat sekelilingmu mengatakan “cantik”.
Benar sekali. Contohnya, staff di sekelilingku bilang “Kau lebih cantik kalau rambut di sekitar wajahmu disisir rapi lho”, padahal aku sama sekali tidak bisa menyukai wajahku.
– Tidak terpengaruh opini orang-orang, kau punya tekad yang kuat ya.
Aku ingin melakukan hal yang memang ingin kulakukan. Karena itu, kalau orang lain mengatakan “Lakukan ini”, aku jadi tidak ingin melakukannya. Mungkin aku hanya keras kepala saja (XD).
– Kau ingin selalu melakukan keinginanmu sendiri?
Benar sekali. Soalnya, aku tidak ingin melakukan hal yang tidak ingin kulakukan (XD)
– Saat ini banyak yang bilang “Orang Jepang mudah terpengaruh orang lain”, tapi “Shida Manaka” benar-benar melakukan keinginannya sendiri, menurutku hebat sekali punya keberanian mengatakan “Aku tidak ingin melakukannya” pada hal yang tidak ingin dilakukan. Di bagian itu, aku benar-benar merasakan sisi cool dari Shida-san.
Tapi, aku baru-baru ini saja bisa mengatakan hal semacam itu. Dulu aku sama sekali tidak bisa mengatakan opiniku sendiri.
– Bicara tentang masa lalu, maksudnya sebelum bergabung dengan Keyakizaka46?
Sebelum bergabung juga begitu, setelah bergabung pun aku sama sekali tidak bisa mengatakannya sampai akhirnya bisa mengatakannya baru-baru ini. Sewaktu belum menjadi idol, aku menjalani kehidupan yang normal, jika melihatnya secara obyektif, bukankah aku hanyalah jadi orang yang ikut-ikutan? Aku terlihat seperti orang yang terlalu percaya diri, padahal aku bahkan tidak bisa melihat cermin di depan orang.
– Itu artinya, kau tidak punya kepercayaan diri ya.
Sudah kubilang, aku bisa melihat fotoku sendiri itu baru-baru ini saja.
– Ternyata begitu ya!?
Awalnya manajer hanya memperlihatkan foto-foto bagus yang akan diterbitkan, kemudian aku mempelajari sudut yang kusukai, saat pemotretan aku mempraktikkannya… aku melakukannya berulang kali, pelan-pelan akhirnya aku jadi bisa melihatnya.
– Lumayan memakan waktu ya.
Benar. Meskipun manajer menganggapnya bagus, tapi ada banyak foto yang kuanggap tidak bagus, aku bahkan pernah marah “Jangan memperlihatkan foto semacam ini!”. Sejak itu, aku memberitahu foto yang kusukai pada manajer, semacam “Nah, bagaimana kalau mencoba yang ini di pemotretan selanjutnya?”, aku juga jadi bisa mengatakan opiniku sendiri.
– Di masa kau tidak bisa mengatakan hal yang dipikirkan, apa kau merasa cemas?
Benar-benar cemas. Di saat aku tidak mengatakan apapun, kupikir member yang lain pelan-pelan semakin berkembang, melihat hal itu aku jadi tidak bisa menahannya lagi. Kemudian, saat aku memberitahukan keinginanku “Aku juga ingin melakukannya”, pekerjaan model kemudian terealisasi, aku jadi berpikir lebih baik aku mengatakan hal yang kupikirkan.
=======================================================
– Selanjutnya, Shida-san dijuluki “The Cool” bersama dengan Watanabe Risa-san, apakah Shida-san sebenarnya memang cool?
Sama sekali tidak cool (XD). Karena itu, tiba-tiba ada yang bilang “Sama sekali nggak cool gitu!”. Suatu waktu, aku pernah memikirkan tentang panggilan “cool” itu, tapi belakangan ini aku jadi tidak memikirkannya lagi.
– Tentang panggilan “cool” itu, kau tidak terlalu menyukainya begitu?
Aku hanya seorang pemalu saja. Tapi karena penampilanku begini, saat aku tidak bicara aku jadi terlihat seperti orang yang tegas. Karena itu aku langsung dianggap “Moodmu sedang jelek ya”, kupikir itu adalah sisi minus dari diriku, ada masa dimana aku sepertinya membenci penampilanku sendiri.
– Apa penyebab kau tidak lagi memikirkannya, serta bisa menghilangkan perasaan itu?
Jika mengatakannya secara  ekstrim, itu karena aku pasti tidak bisa selalu tertawa selama 24 jam (XD). Selain itu, kalau aku menampilkan karakter yang selalu ceria,  saat aku memperlihatkan wajah yang kelelahan, aku akan ditanyai “Apa yang terjadi padamu?”, itu jauh lebih sulit bagiku. Sebaliknya karena aku mengikuti imej cool itu, saat handshake event ada banyak penggemar yang sering mengatakan “Di luar dugaan kau sering tertawa” atau “Kau mudah diajak ngobrol”. Bagi diriku sendiri, aku merasa “Ini normal kok~” (XD).
– Benar juga, mungkin yang seperti itu lebih baik ya.
Lalu, member dan staff di sekelilingku, mulai memahami bahwa aku sebenarnya sama sekali tidak cool. Karena itu, di masa-masa perilisan “Futari Saison”, aku menyadari bahwa aku sudah tidak lagi memikirkan bagaimana orang lain melihat diriku. Bahkan seandainya itu tetap tidak bisa diterima, aku akan tetap menjadi seperti itu.
– Itu artinya, orang-orang telah menerima hal itu.
Benar sekali. Aku bersyukur.
– Ngomong-ngomong, di antara member Keyakizaka46, siapa member yang secara khusus memahami Shida-san?
Mungkin Risa, (Nagahama) Neru, Suzumoto (Miyu). Kalau terjadi sesuatu, orang yang kuajak curhat adalah mereka bertiga.
– Kalau begitu, siapa member yang menurutmu paling cool?
Oda Nana. Di acara TV misalnya, dia adalah karakter yang sering dibully, walaupun itu bukan hal yang dibuat-buat, tapi hal apapun yag dilakukannya, dia seringkali terlihat cool. Bahkan saat dibully di ruang ganti sekalipun, dia bersikap dingin. Tapi, karena hal itu juga menarik, kami jadi selalu membully-nya (XD).
– Padahal Oda-san seperti itu, tapi kau tidak sering curhat dengannya?
Aku jarang curhat ke Oda Nana (XD). Tapi, saat tidak ada orang di sekelilingku yang bisa diajak curhat, aku pasti akan berbicara dengan Oda Nana. Meskipun dia hanya mendengarkan saja, aku sudah merasa senang.
– Dia berperan sebagai spons Shida-san ya (XD).
 ========================================================
– DI akhir tahun lalu, kalian berpartisipasi di Kouhaku Uta Gassen yang diimpikan dalam kurun waktu 1 tahun lebih sedikit sejak dibentuknya grup kalian, bagaimana rasanya tampil di panggung Kouhaku?
Waktu benar-benar berlalu begitu cepat, yang jelas kami merasa gugup.
– Apa kau terus merasa gugup?
Aku biasanya tidak akan gugup kalau tidak benar-benar sebelum tampil. Aku akan gugup sejak Overture diputar misalnya (XD). Karena itu, tepat di belakang panggung, aku mulai gugup saat berpikir selanjutnya adalah giliran kami.
Sebaliknya, tidak gugup sampai saat itu menurutku hebat sekali.
Tapi, karena tidak bisa melakukan apa-apa sampai sebelum tampil, aku selalu naik panggung dengan kondisi seperti itu. Ketika kami mulai tampil, aku sudah merasa baik-baik saja.
– Seandainya gugup, apa yang akan kau lakukan?
Berteriak (XD). Itu maksudnya supaya aku bersemangat. Terlebih lagi, aku meminta sekelilingku untuk melakukannya juga supaya rasa gugupku dapat teralihkan.
– Apa yang kau teriakkan sebelum tampil?
Karena  tempatnya begitu luar biasa, aku tidak bisa meneriakkan apapun… Karena itu, yang terpenting aku meminta member memukul punggungku, kemudian kami tampil di atas panggung.
– Adakah hal yang kau rasakan ketika tampil di tempat itu?
Karena aku selalu tampil dengan kesadaran penuh, aku sangat merasakannya. Di pertunjukan biasa, tanpa memikirkan apapun, badanku bisa menari dengan sendirinya karena koreografinya sudah terpatri di tubuhku, tapi di panggung Kouhaku aku memikirkan terlalu banyak hal, tapi sebaliknya kalau tidak memikirkan apapun aku jadi tidak memahami koreografinya.
– Ternyata, panggung besar memang memiliki tekanan tersendiri ya.
Walaupun banyak orang yang mengatakan “Semangat!”, tapi aku berpikir “Ayo dilakukan lebih dari biasanya”. Karena itu, di pertunjukan biasa pun aku ingin selalu menyadari sampai sejauh itu, menurutku mungkin lebih baik tampil sambil benar-benar berpikir, aku sudah sedikit introspeksi diri.
– Berdiri di panggung sebesar itu, pernahkah kau membayangkannya?
Tentu saja tidak pernah. Soalnya, menjadi idol seperti ini, sampai sekarang pun aku masih merasa aneh. Bahkan untuk mengatakan “Aku adalah seorang idol”, aku merasa malu…
– Kau tidak merasa itu nyata ya.
Penonton ada di hadapanku dan mengelilingi panggung. Padahal hanya ada sedikit jarak dengan mereka, tapi bukankah bagiku kondisi itu sama sekali berbeda? Dibandingkan hal yang menarik, aku selalu merasa itu adalah hal yang aneh. Aku berpikir perbedaan ini kira-kira apa ya. Saat anak perempuan yang datang ke handshake event mengatakan “Aku ingin menjadi idol”, aku berpikir “Anak ini suatu saat mungkin akan berada di posisi kami”. Saat melakukan MC di panggung, dan di sela-sela handshake event, aku tiba-tiba berpikir begitu.
– Meskipun ini bukan tentang anak perempuan itu, tapi itu pasti adalah garis batas antara “pihak yang memberi impian” dengan “pihak yang diberi impian”.
Kuharap aku menjadi yang diberi impian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BRODY February 2018 - Ikeda Kazuma x Shinguu Ryouhei "A Dialogue of Keyakizaka46’s Music Videos"

Quick Japan Vol.135 – TAKAHIRO